Tuesday 20 December 2011

Aku rindu hidup sederhana dengan limpahan rahmat tak ternilai
ngobrol  di atas amben kayu
berdiang  menunggu nasi masak
bercerita tentang padi yang mengguning
dan panen jagung esok pagi
di selingi canda lucu kanak-kanak...
Aku rindu pada desah angin
dan kicau burung pipit yang berterbangan di pucuk-pucuk
pada wajah -wajah sederhana yang bersahaja
dengan cinta berlimpah, dan semburat gembira.
aku rindu desa,  kembali ke pelukannya
padahal aku belum begitu lama pergi
entah kenapa, aku selalu ingin kembali.

I will be back soon...
Ingerfit, bogor, akhir tahun 2011

Tuesday 26 July 2011

siapa yang mencurimu

(Ia meninggalkanku
Sendiri di sini)

Berlari menyongsong musuh yang tak nampak wujudnya
Kau menebas mereka dengan gagah berani
Berlari, berputar, melompat-lompat
Menghindari serangan bertubi
Berteriak garang saat tersakiti

Diam tercenung aku menatap
Berbagai bayangan berkelebat dalam benakku
Ingatan-ingatan
Kenangan-kenangan
Kurasa belum lama berlalu
Kita bercakap tentang negeri busuk berkarat ini
Penguasa menggerogoti tulang-tulang kita
Kapitalisme menyedot darah dan sungsum kita hingga kering
Bahkan air mata pun tak lagi kita punya
Hijau sawah berlumpur derita petani
Berkibar-kibar di sana bendera-bendera
Bibit jagung, obat semprot hama, pupuk buatan pabrik ternama
(aku benci mereka)
Mentertawakan langkahku langkahmu yang tertatih
Birunya lautan berombak  menggulung nelayan
Yang berangkat melaut berbekal sekeranjang doa
Semoga trawl  menyisakan sesuatu untuk mereka
Kita percaya ini neraka
Kita percaya suatu hari yang lebih baik menanti kita
Jika kita tak berdiam diri tak berpangku tangan
Dan kitapun menyeru-nyeru dengan suara serak
Sepanjang jalan
Menyeru dan menyeru pada kerumunan orang
Merapatkan barisan mengepalkan tangan meneguhkan iman dan tekad

Kurasa belum lama berlalu
Bahkan tikar tempat kita duduk pun masih terhampar di situ
Saat melepas lelah berbagi aroma kembang tanjung berguguran di jalanan
Bercerita tentang langit dan matahari senja yang memerah serupa darah
Dan kupu-kupu yang hinggap di bunga-bunga pinus berwarna coklat
Berjalan dan menandai hari-hari dengan rupa-rupa kegilaan
Mandi di kali, melompat-lompat di pematang, menyeru-nyeru memanggil Tuhan
Tenggelam dalam lembar-lembar buku dan membaca keras-keras ratusan puisi

Aku memandang tanganmu yang mulai lelah mengayun pedang
Kau basah berpeluh
Asap menguar dari tubuhmu yang terbakar
Nafasmu seolah hendak pergi berpamitan
Musuh yang perkasa
Tak bergeming ia oleh seranganmu
Bahkan tersengal pun ia tidak
Ia raja raksasa berkaki sepuluh seperti gurita
Bertangan empat laksana Syiwa
Dan seperti Brahma mempunyai empat kepala
Dari nafasnya menyembur api serupa naga

Lalu kembali kusadari betapa aku telah sendiri
Kau telah pergi
Membawa pedang dan menyongsong musuhmu

Siapa yang mencuri temanku dari
Percakapan yang belum selesai?
Siapa yang mencuri temanku dari mimpi dan harapan tentang esok pagi?

Tahukah kau siapa?
Dialah raja raksasa yang menyaru rupa menjadi kemiskinan

Aku tak berani menghadapi kenyataan jika kau nanti menatapku dengan pandang heran
Bila mendengarku berbicara
Karena Raja raksasa musuh kita telah menyihirmu menjadi batu

Nisa, 27 Juli 2011

Wednesday 6 July 2011

percakapan kita tanggal 14 juni, tentang surga

..........
ning: 
aku juga penasaran
apakah di akhirat nanti perempuan di dunia tiba2 lenyap
Me: 
ya, digantikan oleh para bidadari surga
enak sekali laki-laki
ning: 
atau kita yang menjelma menjadi bidadari?
Me: 
oh.... kalau begitu apakah kau senang? menurutku mereka itu diciptakan untuk melayani, kalau aku mendengar terjemahnya tadi
ning: 
siapa? bidadari itu?
Me: 
dijadikan reward bagi laki-laki yang telah menjaga imannya
ya
coba baca ar rahman dan al waaqiah
ning: 
tentu saja tidak
ya
ah itu tafsir yang salah
melanggengkan kekkuasaan laki-laki
Me: 
kurasa bukan perempuan dunia yang menjadi bidadari
tapi masih teka-teki disimpan di mana nanti para perempuan yang beriman
dan apa hadiah bagi keimanan mereka
ning: 
sepertinya itu yang tidak di ungkap oleh para ahli tafsir laki2 itu
Me: 
Tuhan pasti tidak sejahat itu
ning: 
pasti
Me: 
para ahli tafsir itu apakah akan diberikan bagi mereka bidadari juga?
ning: 
belum tentu
karena dalam robohnya surau kami banyak ahli agama yang masuk neraka
Me: 
padahal mereka sudah berharap banyak
ning: 
iya
Me: 
apa kesibukan manusia di surga nanti ya?
apakah akan ada akhirnya?
ning: 
al-waqiah ayat 22
artinya: dan ada bidadari2 yang bermata indah
Me: 
lalu...
ning: 
sebentar
ayat2 ini betul2 hrs di telaah dengan benar
Me: 
apa lanjutannya?
ning: 
harus dari bahasa arabnya
Me: 
aku tidak pegang kitab
ning: 
ya
Me: 
itu susah
aku tidak bisa bahasa arab
ning: 
23: laksana mutiara yang tersimpan baik
24: sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan
25: di sana mereka tidak mendengar perrcakapan yang sia2, maupun yang menimbulkan dosa
26: tetapi mereka mendengar ucapan salam
27: dan golongan kanan, alangkah mulianya golongan itu
28: mereka berada diantara pohon bidara yang tidak berduri
29: dan pohon pisang yang bersusun buahnya
30: dan naungannya yang terbentang luas
31: dan air yang mengalir terus-meneurs
32: dan buah-buahan yang banyak
33: yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang mengambilnya
34: dan kasur2 yang tebal lagi empuk
35: kami menciptakan mereka (bidadari2) itu secara langsung
ket: mereka di ciptakan tanpa melalui kelahiran dan langsung menajdi gadis
36: lalu kami jadikan mereka perawan2
37 : yang penih cinta dan sebaya umurnya
itu ayat2 yang di maksud ustad di mesjid itu

...............
ning: 
berdasarkan terrjemahan itu aku mencurigai yang di maksud dirimu dalam surat alwaqiah itu adaalah "HE"
...............
ning: 
apakah di akhirat nanti perempuan tiba2 menghilang?
Me: 
ya, seolah dunia hanya berisi laki-laki
ataukah dianggap semua perempuan akan pergi ke neraka?
ning: 
sebegitu tak beruntungkah menjadi perempuan sehingga harus ke neraka
Me: 
susah juga kalau kita tidak punya pengetahuan untuk menfsirkan al qur'an adan harus membaca hasil tafsir orang lain yang tidak jelas
ning: 
ya, tafsir ini keluaran depag
mungkin kita harus cari tafsir lain
Me: 
yang kudengarkan tadi dari arab sana, dari pusat penerbitan mushaf raja fahd, sama saja
ning: 
tentu saja
karena 3 abad setelah meninggalnya nabi semuanya berubah

..............

Me: 
kurasa sekarang yang penting kita yakin saja Tuhan tidak seburuk itu, Dia pasti sudah menyediakan tempat bagi perempuan yang beriman
ning: 
ya, pastinya

(pertanyaannya kita masuk ke dalam kategori beriman tidak ya)

Wednesday 29 June 2011

di hatiku badai memekarkan bunga-bunga

Aku berada di pertengahan cinta, kawan
Layar sudah terkembang
Sementara angin bercumbu mesra
Riuh rendah mengipasi bidukku
Berlayar terseok menuju samudera

Badai mengamuk hati
Mencabik-cabik layar perahu
Sementara pendayung tinggal patah
Akankah biduk karam di laut
Atau terhempas di pulau tak bertuan?

Serpihan-serpihan perahu dan deburan ombak
Memberi kabar padamu.
Aku ingin perahuku menepi
Di pelabuhanmu,
Tak ada waktu untuk
Kembali pulang!

 Ning                                              
 Maek, 29 Maret 02

Tuesday 28 June 2011

Perempuan

Sepi perempuan
di subuh buta
malam gelap berkabut

Semestamu perempatan
Kemana kau akan pergi?

pengumuman

mengumumkan bahwa pada hari ini kami akan mulai menulis blog bersama-sama
sebagai tempat sampah dari keriuhan dan kegaduhan pemikiran kami