Saturday, 19 April 2014

randu

Kapuk randu (Ceiba pentandra). Yang sudah tua warna kulit buahnya berubah dari hijau menjadi kecoklatan agak kekuningan, lalu menjadi coklat seperti tanah liat kering. Setelah itu jika dibiarkan di pohonnya kulitnya akan merekah menyembulkan kapuk putih lembut yang segera akan beterbangan menyebarkan biji-biji kecil bulat hitam –dalam bahasa Jawa disebut klentheng- dalam rangka melanjutkan tugasnya meneruskan keturunan. Jika dipanen, kapuk akan dipanen saat sudah tua tapi masih hijau. Lalu dijemur di halaman hingga kulitnya pecah, untuk kemudian kapuknya dipisahkan, bakal isi bantal, guling, dan kasur. Jaman-jaman ketika kasur bantal belum diisi bulu angsa, busa, dacron, atau silicon, kapuk adalah andalan para perajin kasur bantal. Dalam pandangan subyektif saya, kasur kapuk lebih enak ditiduri. Kestabilannya menjamin pinggang dan punggung tidak pegal-pegal saat bangun tidur. Bau harumnya ketika habis dijemur juga menyenangkan. Yang tidak senang dengan kasur kapuk biasanya adalah mereka yang menderita penyakit asma dan sesak napas. Karena debunya berpotensi memicu sesak yang amat menyiksa.

Randu berbunga saat kemarau, dan saat-saat itu adalah saat-saat terdingin sepanjang tahun, bediding kata orang Jawa. Saat itu pula randu menggugurkan daun-daunnya –yang juga diberi nama oleh orang Jawa, baladewa- hingga batangnya nampak telanjang hanya berhias bunga-bunganya –ada namanya juga menurut orang jawa, karuk.. Daun- daun itu baru akan tumbuh lagi saat buah-buahnya sudah tua dan mulai mengering. Bersama dengan randu, jati dan kamboja juga meranggas, mengantisipasi musim yang akan sangat kering, tak ingin menyia-nyiakan air lebih banyak. tetapi saat-saat itu justru mangga sibuk berbunga dan berbuah. Daun-daunnya pun tetap lebat dan hijau.

Daun randu mirip dengan daun singkong (Manihot utilissima). Daun mereka sama-sama berbentuk daun yang digolongkan palmatelly compound leaves. Tetapi mereka tidak sekeluarga, randu dimasukkan ke dalam famili bombacaceae, sedang singkong dimasukkan ke dalam famili euphorbiaceae. Di  sini ada foto pohon randu, daun randu, dan daun randu bersanding dengan daun singkong. Mari kita cari perbedaan dan persamaan antara daun randu dan daun singkong berdasarkan foto di sini….
Tidak hanya serat kapuk yang dimanfaatkan. Bagian-bagian lain juga berguna. Bijinya misalnya, dapat diperas minyaknya. Minyak biji randu dipakai untuk bahan membuat sabun, juga bisa untuk memasak. Minyak biji randu termasuk minyak nonkolesterol. Dijadikan bahan bakar untuk pelita pun bisa. Ampas perasan minyaknya digunakan juga untuk pakan ternak ruminansia. Ternak, khususnya kambing, juga bisa disuguhi daun randu. Kayu randu ringan dan empuk (maksudnya bukan seempuk pisang matang tapi tidak sekeras kayu jati atau sono keling atau mahoni), biasa dipakai untuk bahan bakiak alias sandal kayu. Ternyata, daun, bunga, dan buah randu muda di kalangan masyarakat tertentu juga merupakan bahan pangan…



1 comment: